ESENSI AGAMA

Di Indonesia, konsep agama yang selalu beririsan dengan Tuhan tidak pernah usang dimakan zaman, menjadi suatu hal yang menarik untuk dibahas dari waktu ke waktu. Agama dijadikan alasan untuk berbuat kebaikan, namun agama juga dijadikan alasan untuk melakukan tindak kekerasan. Konsep agama muncul melalui gagasan pikiran manusia. Banyaknya aliran agama di muka bumi, semakin menegaskan bahwa konsep Tuhan dapat berbeda-beda dalam pikiran manusia, akan tetapi pusatnya tetap terhadap satu Roh (Tuhan) itu sendiri.
Pada saat ini, bukan lagi waktunya mempertanyakan Tuhan mana yang benar, akan tetapi mempertanyakan apa saja dampak dari produk akal (konsep Agama) ini?
Agama secara etimologis berarti tidak kacau atau adanya suatu aturan dalam tujuan inti dan secara terminologis yaitu adanya tata cara hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan manusia.
Akan tetapi pada saat ini, khususnya di Indonesia, konsep beragama hanya selalu memportontonkan akan harapan-harapan nilai surga yang seakan "mengabaikan" perkara dunia (kekerasan, penindasan, kemiskinan, peperangan, dan lainnya).
Di Indonesia, Agama menjadi kepemilikan wajib bagi setiap warga negaranya, namun yang terlihat jelas pada saat ini, dampak agama seakan "kalah bersaing" dengan materialisme, kapitalisme, dan khususnya hedonisme. Manusia yang hidup pada zaman modern, hidup secara dangkal dan sangat memperhatikan kepada benda, kuantitas, dan kekuasaan personal. Manusia modern tidak mempunyai akar dan kosong oleh karena telah kehilangan rasa hubungan kepada wujud yang sebenarnya.
Fungsi sosiologis dari agama yang kurang diwujudkan dan tidak tampak menjadi salah satu alasan mengapa agama "seakan" gagal dalam menyelesaikan permasalahan kekerasan, penindasan, kemiskinan, dan lainnya.
Bahwa yang perlu disadari, jika beragama berarti sepakat menerima konsekuensi dan tanggung jawab moral, tujuan memiliki hubungan baik dengan Tuhan memang penting, akan tetapi memiliki hubungan baik dengan manusia juga tidak kalah penting.
Mengapa?
Karena tidak mungkin (mustahil) ada manusia yang memiliki hubungan baik dengan Tuhan yang tidak tampak, jika hubungan dengan manusia yang tampak saja tidak baik.


"Aku berfikir maka aku ada" - Descartes




Comments

  1. Darimana anda tau bahwa roh tuhan itu ada? Cerita manusia manusia terdahulu bukan?

    ReplyDelete

Post a Comment